Pada musim hujan, kita pasti menghadapi ancaman kebocoran rumah. Tak peduli rumah mewah atau biasa saja, besar atau mungil, baru atau lama, air hujan selalu menghadirkan ancaman. Apalagi hujan belakangan ini tak jarang disertai angin ditambah intensitas yang luar biasa hebat.
Rumah adalah tempat kita berlindung dari terpaan panas dan hujan. Sudah pasti kita menginginkan rumah tinggal yang nyaman. Apa jadinya apabila rumah itu sendiri tidak terlindungi? Ketika musim hujan tiba, masalah pelasik muncul, yaitu rembes dan bocor dimana-mana. Jika kondisinya seperti itu, mau tidak mau, kita harus meluangkan waktu untuk ”berperang” mencegah atau pun mengatasi kebocoran.
Akibat yang ditimbulkannya selain merusak ”pemandangan”, misalnya muncul jamur, flek atau ”ompol” di dinding. Menyadari arti pentingnya rumah sebagai tempat tinggal yang juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, maka sudah selayaknya kita harus merawatnya dengan baik.
Salah satu caranya adalah melindunginya dengan menggunakan waterproofing. Hal ini dapat diartikan dalam dua fungsi sesuai kebutuhannya, yaitu, melapisi agar air tidak masuk atau sebaliknya, Agar air tidak merembes keluar.
Bahan baku waterproofing juga bermacam-macam yang masing-masing berbeda fungsi dan pengaplikasiannya, yaitu untuk dalam ruang dan luar ruang. Demikian juga kita mengenal waterproofing yang ramah lingkungan.
Pencegahan terjadinya kebocoran dan rembesan pada rumah tentunya akan lebih baik daripada mengatasinya. Tetapi, kita sering kali baru mencari solusi untuk mengatasinya setelah rumah mengalami kebocoran dan rembesan. Nah, cara instan dan perbaikan cepat inilah yang akhirnya menjadikan biaya menjadi lebih mahal dan hasilnyapun tidak tahan lama.